Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara
yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis(ruang antara pita suara) menutup, serta
menyebabkan terjadinya suara hik. Cegukan umumnya akan selesai dengan sendirinya,
meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home remedy) untuk mempercepat cegukan, dan ada beberapa
pengobatan yang dibutuhkan. Istilah medis untuk cegukan adalah singultus. Jadi dengan kata lain Cegukan terjadi
karena adanya iritasi atau gangguan saraf phrenic (syaraf yang berkaitan erat
dengan diafragma). Saat itu terjadi, kinerja diafragma untuk mengatur rongga
dada ikutan terganggu.
Berbagai Penyebab Menurut analisa medis,
terjadinya cegukan melibatkan refleks pada saraf frenikus dan
sarafvagus yang ada di daerah diafragma (otot pernapasan utama yang
terletak antara dada dan perut). Penyebab cegukan yang bersifat sementara
biasanya adalah, makan terlalu cepat, minum minuman berkarbonasi, minum air
dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau
pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, banyak menelan udara, kelebihan
minuman beralkohol, atau karena ketidakseimbangan elektrolit dalam darah,
merokok, stress. Iritasi pada saraf vagus dan frenikus merupakan
penyebab tersering. Benda asing yang ada di daerah telinga pun ternyata juga
dapat menjadi pencetus, karena ada salah satu cabang saraf vagus di
daerah tersebut. Kelainan pada tenggorokan seperti peradangan dan tumor di
daerah leher juga dapat menstimulasi serabut saraf yang ada di daerah tersebut,
yang juga merupakan cabang saraf vagus. Cegukan dapat pula disebabkan
karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain,
atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi. American
Cancer Society melaporkan bahwa 30% pasien kemoterapi menderita
cegukan sebagai efek samping perlakuan. Berbagai kelainan diafragma juga bisa
mendasari timbulnya cegukan, seperti misalnya hernia hiatus, reflux
gastroesofagus, abses subfenikus, serta manipulasi diafragma selama pembedahan.
Penyebab lainnya lagi yang juga mungkin adalah penyakit sistim saraf pusat yang
mengganggu refleks cegukan, bisa berupa infeksi, tumor maupun kelainan pembuluh
darah. Kondisi uremia (meningkatnya kadar ureum dalam darah) yang dialami
pasien gagal ginjal juga dapat jadi penyebab. Selain itu faktor psikogenik pun
perlu dipertimbangkan.
Ada 2 jenis cegukan, yaitu : 1.
Cegukan yang bersifat ringan, yang hanya berlangsung selama 1
- 2 jam saja. Penyebab paling sering pada kategori ini karena adanya regangan
pada lambung. Selain itu, juga karena perubahan cuaca mendadak (misalnya dari
dingin ke panas atau sebaliknya),makan tergesa-gesa, makan makanan yang terlalu
panas atau dingin, meminum minuman beralkohol atau berkarbonasi, merokok
terlalu banyak, atau mengalami stres. 2. Cegukan yang bersifat tetap/permanen (persistance).
Cegukan jenis ini biasanya terjadi terus-menerus, tak hanya berhari-hari tapi
bisa berbulan-bulan. Cegukan jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di otak
(misalnya gejala tumor di batang otak), gejala stroke (pada penderita stroke
sering timbul cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya herpes di
dada sehingga mengganggu saraf tepi, selain itu juga karena gangguan metabolik
seperti pada penderita diabetes, atau penderita kelainan ginjal karena uremia.
Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk pengaruh obat-obatan
seperti steroid atau obat tidur.
Tips Menghentikan Cegukan :
Kadar karbon dioksida yang
tinggi dalam darah akan menekan aktivitas saraf diotak yang bertanggungjawab
atas terjadinya cegukan. • Caranya, adalah dengan bernapas dalam sebuah kantong
kertas. Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah.
Lakukan dengan cepat, dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak
ada udara yang masuk ke dalamnya…jadi udara yang dihirup adalah udara yang
banyak mengandung karbondioksida. • Tehnik lain meningkatkan kadar
karbondioksida adalah dengan menahan napas selama mungkin, lalu menelan ketika
cegukan dirasakan akan datang. Lakukan sebanyak 2-3 kali kemudian tarik napas
dalam dan mulai lagi. • Ada pula yang menyarankan menahan napas selama mungkin
kemudian keluarkan dan tahan selama mungkin. Atau dengan menahan napas dengan
kepala tengadah.
• Menelan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan. • Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa saat hingga cegukan hilang. • Membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama 60 menit • Bisa juga minum air dingin sedikit demi sedikit dan mengeluarkannya dari sisi gelas yang salah. Semua itu dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem saraf, sehingga menghentikan ritme cegukan. • Peganglah lidah dengan jempol dan jari telunjuk Anda dan tariklah ke depan secara perlahan.
• Menelan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan. • Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa saat hingga cegukan hilang. • Membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama 60 menit • Bisa juga minum air dingin sedikit demi sedikit dan mengeluarkannya dari sisi gelas yang salah. Semua itu dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem saraf, sehingga menghentikan ritme cegukan. • Peganglah lidah dengan jempol dan jari telunjuk Anda dan tariklah ke depan secara perlahan.
Bila cegukan tak hilang juga
dalam beberapa jam atau bahkan hari, maka pertolongan medis seperti penggunaan
obat-obatan sudah diperlukan. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk
menghilangkan cegukan diantaranya adalah chlorpromazin, metoclopramid,
baclofen, antikonvulsan (fenitoin, asam valproat, carbamazepin) juga
obat lain seperti quinidine, amitriptilin dan marijuana.
Tentunya penggunaan obat-obatan ini harus dengan petunjuk dokter, sebab
obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.
Bila dengan obat-obatan cegukan
tetap bertahan juga, dapat pula dicoba terapi hipnotis dan akupuntur. Lebih
jauh lagi…anestesi dengan ventilasi tekanan positif dan pelumpuh otot
dilaporkan dapat menghentikan cegukan.
Penyebab
Cegukan dintaranya:
1.
Makan dan minum terlalu cepat.
2.
Makan dan minum banyak.
3.
Sangat emosional.
4.
Langsung minum air dingin setelah makan makanan yang panas atau
pedas.
5.
Tertawa terlalu keras.
6.
Batuk terlalu keras.
7.
Tekanan Saraf
Frenik oleh struktur anatomi yang lain.
8.
Penyakit ginjal.
9.
Perilaku tidak baik.
10.
Keseimbangan elektrolit tidak memadai.
11.
Adanya benda asing di telinga.
12.
Iritasi pada saraf fregus dan frenikus.
Pengobatan
Untuk menghentikan
kecegukan bisa dilakukan tindakan berikut:
1.
Menahan napas, karena dengan menahan napas maka kadar
karbondioksida di dalam darah meningkat, sehingga kecegukan berhenti.
2.
Bernapas di dalam kantong kertas.
3.
Minum segelas air dingin dengan perlahan sedikit demi sedikit.
4.
Mengunyah roti kering atau es batu yang diserut.
5.
Menarik lidah dengan tangan.
6.
Menggosok bola mata secara perlahan.
7.
Membalik posisi tubuh dengan meletakan kepala dibawah kaki diatas.
8.
Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut.
9.
Menelan gula pasir kering di satu sendok teh.
Bila cegukan tak mau
hilang tetapi sudah melakukan praktik di atas, segera bawa ke dokter terdekat
dan terpercaya.
Rekor dunia
·
The Guinness World
Records mencatat rekor cegukan terlama (1922-1990) dipegang
oleh Charles
Osborne (1894-1991) dari Anthon,
Iowa (Amerika Serikat).
Cegukan tersebut dimulai pada tahun 1922 dengan frekuensi 40 kali per menit,
melambat menjadi 20 kali, dan akhirnya berhenti pada bulan Februari 1990,
dengan total waktu selama 68 tahun.
Sumber: