Misteri Berdengungnya Telinga (Berdenging)

Anda mungkin pernah mengalami telinga yang tiba-tiba berdengung. Saat itu terjadi, sebagian masyarakat percaya bahwa telinga yang berdengung merupakan tanda bahwa Anda sedang digosipkan oleh orang lain.
Sebagian dari orang mengatakan bahwa telinga berdenging adalah karena kemasukkan air dan ada lagi yang mengatakan bahwa telinga berdenging adalah ada orang yang membisikkan atau membicarakan kita. Astaghfirullah, sebenarnya itu hanyalah sangkaan buruk saja. Dan tahukah anda, bahwa telinga berdenging itu adalah panggilan rosulullah muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Sesungguhnya suara "NGING" dalam telinga, itu ialah Sayyidina Rosululloh Saw sedang menyebut orang yang telinganya bersuara "NGING" dalam perkumpulan yang tertinggi (malail a'laa) dan supaya ia ingat pada sayyidina rosululloh Saw dan membaca sholawat.

Hal ini berdasarkan keterangan dari kitab ( AZIZI 'ALA JAMI'USH SHAGHIR)

"Jika telinga salah seorang kalian berdengung(nging) maka hendaklah ia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh Saw) dan membaca sholawat kepadaku.Serta mengucapkan "DZAKARALLOHU MAN DZAKARONII BIKHOIR"; (artinya, Alloh ta'ala akan mengingat yang mengingatku dengan kebaikan)".

Imam Nawawi berkata : Sesungguhnya telinga itu berdengung Hanya ketika datang berita baik ke Ruh.Bahwa sayyidina Rosululloh Saw telah menyebutkan orang ( pemilik telinga yang berdengung"Nging") tersebut dengan kebaikan di al mala'al a'la (majlis tertinggi) di alam ruh.

[ Kitab AZIZI 'ALAL JAMIUSH SHAGIR ].
Ternyata begitu banyak hal sehari-hari yang tidak pernah kita ketahui alasanny, ternyata selalu ada jawabannya didalam kitab. Jadi bersyukurlah kamu atas agama yang dipilih Allah untuk kamu yaitu agama ISLAM dan agama yang paling sempurna. jadi disetiap pertanyaan yang dikeluhkan pasti ada jawabannya.

Nah sekarang sudah tahu bukan tentang fenomena telinga yang berdenging? Jadi jangan pernah berburuk sangka kepada orang lain, karena itu akan mendatangkan sifat dengki dan tahayyul. Dan tentang hal ini bukan diada-ada tapi ini semua terbukti dari keterangan kitab. Berbangga dirilah jika telinga anda berdenging “NGING” karena itu adalah panggilan rosulullah kepada kamu untuk selalu mengingat Nya agar selalu dekat dengan Nya.



Ditinjau dari Perspektif Islam

Sepanjang yang kami ketahui bahwa suara “nging” di telinga tidak ada kaitannya dengan petanda buruk. Tetapi merupakan peringatan kepada orang yang mengalaminya untuk ingat kepada Rasulullah saw dan membaca shalawat kepadanya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw sebagai berikut:
 إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر
“Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah saw), membaca shalawat kepadaku, dan mengucapakan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin (Semoga Allah swt mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)”. (H.R. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabarani)
Dalam mengomentari sabda di atas, az-Zaila’i menyatakan bahwa dalam hadits tersebut mengandung bahwa tidak hanya sekedar mengingat Rasulullah saw tetapi juga bershalawat kepadanya dan mengucapkan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin.   
قَالَ الزَّيْلَعِيُّ فِيهِ عَدَمُ الْاِكْتِفَاءِ بِالذِّكْرِ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهِ (وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
“Az-Zaila’i berkata, dalam hadits ini tidak cukup (bagi orang yang telinganya berdengung, pent)  hanya dengan mengingat Rasulullah saw saja sehingga ia bershalawat kepadanya (dan hendaknya membaca: dzakarallahu man dzakarani bi khairin)”. (Abdurrauf al-Munawi, Faidlul-Qadir, Bairut-Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1415 H/1994 M, juz, 1, h. 511)
Masalah ini juga telah dibahas dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-11 di Banjarmasin pada tanggal 19 Rabiul Awwal 1355 H/9 Juni 1936. Dalam Muktamar tersebut dijelaskan bahwa suaran “nging” dalam telinga menunjukkan bahwa Rasulullah saw sedang menyebut orang tersebut dalam perkumpulan yang tertinggi (al-mala` al-a’la) agar ia ingat kepada beliau dan bershalawat kepadanya.
Pandangan Muktamirin tersebut didasarkan kepada pendapat Abdurrauf al-Munawi yang dikemukakan oleh ‘Ali al-‘Azizi dalam kitab as-Siraj al-Munir: 
قَالَ الْمُنَاوِيُّ فَإِنَّ اْلأُذُنَ إِنَّمَا تَطُنُّ لَمَّا وَرَدَ عَلَى الرُّوْحِ مِنَ الْخَبَرِ الْخَيْرِ وَهُوَ أَنَّ الْمُصْطَفَى قَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ اْلإِنْسَانَ بِخَيْرٍ فِي الْمَلاَءِ اْلأَعْلَى فِيْ عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ
“Imam al-Munawi berkata,  sesungguhnya telinga itu berdengung hanya ketika datang berita baik ke ruh, bahwa Rasasulullah Saw. telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdengung) tersebut dengan kebaikan di al-Mala’ al-A’la (majlis tertinggi) di alam ruh. (Lihat Akamul Fuqaha)
Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Dan jika telinga anda berdengung atau bersuara “nging” maka segeralah ingat Rasulullah saw, bershalawat, dan mengucapkan, dzakarallahu man dzakarni bi khairin.

Ditinjau dari perspektif Ilmiah
Meskipun ada banyak mitos mengenai makan dari telinga berdenging atau berdengung, faktanya fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah dan memang ada penyebabnya. Bahkan ada kiat-kiat khusus agar keluhan ini cepat berakhir dan tak datang lagi. Telinga sebagai organ pendengaran bertugas untuk menangkap suara atau bunyi-bunyian, namun suatu ketika tidak ada sumber bunyi dari luar namun telinga menangkap suara yang berbunyi berdengung (ngung..) atau berdenging (nging..), dsb.
Ada banyak penyebab telinga berdengung, bahkan dimasyarakat kita sering kali saya menemui mitos seputar telinga berdenging ini, yang memiliki arti atau makna yang berbeda tergantung pada telinga sebelah mana yang berdenging serta waktu munculnya. Pada blog ini tidak akan banyak membahas mitos mengenai telinga berdengung, tapi saya akan membahas dari sudut pandang ilmu kedokteran. Dalam istilah medis telinga berdenging disebut sebagai tinnitus yang berarti bahwa suara yang terdengar pada telinga tanpa adanya sumber suara dari luar (sumber eksternal). Suara tersebut dapat berupa suara dering, bersiul, berdengung, berdenging, berkicau, mendesis, menderu, atau bahkan menjerit-jerit.
Para peneliti dari University Illinois mengungkapkan bahwa dengung di telinga atau tinnitus berhubungan dengan perubahan jaringan tertentu pada otak.
Menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), para peneliti mencari pola pada fungsi dan struktur otak. Ternyata, tinnitus terjadi di wilayah otak yang disebut dengan precuneus. Precuneus terhubungan dengan dua jaringan yang memiliki fungsi berlawanan: jaringan atensi dorsal yang aktif saat ada sesuatu yang menarik perhatian seseorang dan jaringan mode standar yang merupakan fungsi “latar belakang” otak saat beristirahat dan tidak memikirkan sesuatu secara khusus.
“Ketika jaringan mode standar aktif, jaringan atensi dorsal tidak aktif, dan sebaliknya. Kami menemukan bahwa precuneus pada pasien tinnitus tampaknya berperan dalam hubungan tersebut,” kata Sara Schmidt, mahasiswa pascasarjana dalam program sains otak dan salah satu peneliti.
Dalam publikasinya di jurnal NeuroImage: Clinical, para periset menemukan bahwa pada pasien dengan tinnitus kronis, precuneuslebih terhubung ke jaringan atensi dorsal. Hubungan itu semakin meningkat seiring meningkatnya dengung tinnitus.
“Ini juga menyiratkan bahwa pasien tinnitus tidak benar-benar istirahat, bahkan saat beristirahat. Ini bisa menjelaskan mengapa banyak laporan (pasien) yang merasa semakin kelelahan,” kata pemimpin studi Fatima Husain, seorang profesor ilmu kemampuan berbicara dan pendengaran di University of Illinois. “Selain itu, perhatian mereka lebih banyak diarahakan kepada tinnitussehingga sering mengalami masalah gangguan konsentrasi,” ujarnya lagi.
Akan tetapi, pasien yang baru terkena tinnitus tidak menunjukkan adanya perbedaan dalam konektivitas precuneus. Gejala ini menarik para peneliti untuk menemukan kapan dan bagaimana perubahan dalam konektivitas otak dimulai, serta kemungkinan pencegahan yang dapat dilakukan.
"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada pasien yang baru-baru ini mengalami tinnitus, jadi langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian jangka panjang untuk mengikuti seseorang yang baru mengalami tinnitus dan melihat kapan perubahan precuneus mulai terjadi," kata Schmidt.
Gelombang suara berjalanan melalui saluran telinga ke telinga tengah dan dalam, di mana sel-sel rambut di bagian koklea membantu mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang kemudian dihantarkan oleh saraf pendengaran ke korteks otak. Ketika sel-sel rambut yang rusak – misalnya oleh suara keras atau obat -obatan – sirkuit di otak tidak menerima sinyal yang mereka harapkan. Hal ini merangsang aktivitas abnormal di neuron, yang menghasilkan ilusi suara, atau tinnitus, termasuk telinga berdenging. 
Ada dua jenis utama tinnitus, yaitu: 

  • Tinnitus Pulsatile. Yaitu suara berdenyut atau berdetak (seperti detak jantung) tinnitus jenis ini sering disebabkan oleh suara yang berasal dari gerakan otot di dekat telinga, perubahan dalam saluran telinga, atau aliran darah (vaskular) di wajah atau leher. 
  • Tinnitus Nonpulsatile. Penyebab tinnitus atau telinga berdenging ini adalah masalah pada saraf pendengaran. seseorang yang mengalaminya akan mendengar suara di salah satu atau kedua telinga. Terkadang seolah mendengar suara yang datang dari dalam kepala


Penyebab Telinga Berdengung (Tinnitus) Penyebab tinnitus yang paling sering adalah gangguan pendengaran yang terjadi dengan penuaan (presbikusis) dan sering mendengar suara keras atau bising (trauma akustik). Telinga berdenging juga dapat terjadi pada semua jenis gangguan pendengaran dan mungkin merupakan gejala dari hampir semua gangguan telinga. Secara lebih lengkap berikut penyebab telinga berdenging lainnya:

  • Kotoran telinga yang menumpuk. 
  • Obat-obatan, terutama antibiotik atau yang mengandung aspirin. 
  • Minuman beralkohol atau berkafein dalam jumlah berlebihan. 
  • Infeksi telinga atau gendang telinga bocor. 
  • Masalah pada mulut dan gigi, seperti masalah pada sendi rahang (temporomandibula joint) 
  • Cedera, seperti pukulan atau benturan langsung ke telinga atau kepala. 
  • Cedera pada telinga bagian dalam setelah menjalani operasi atau terapi radiasi di daerah kepala dan leher. 
  • Perubahan tekanan pada lingkungan yang begitu cepat (barotrauma). 
  • Penurunan berat badan drastis atau kekurangan gizi atau diet yang berlebihan. 
  • Gangguan pada aliran darah (vaskular), seperti aterosklerosis karotid, arteri-vena (AV) malformasi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi). 
  • Gangguan saraf (neurologis), seperti multiple sclerosis atau migrain. 


Penyakit lain yang dapat menyebabkan telinga berdenging antara lain: 

  1. Neuroma akustik (semacam tumor) 
  2. Anemia 
  3. Labyrinthitis 
  4. Penyakit Ménière 
  5. Otosklerosis 
  6. Penyakit tiroid 


Cara Mengatasi Telinga Berdenging Telinga berdenging yang hanya berlangsung sebentar atau datang dan pergi, tidak memerlukan pengobatan.  Periksalah ke dokter apabila telingan berdenging (tinnitus) disertai dengan gejala lain seperti pendengaran menurun, atau tidak kunjung hilang. 
Cara mengatasi telinga berdenging adalah dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, kemudian terapi akan disesuaikan. Misalnya karena kotoran telinga yang menumpuk, maka membersihkannya akan dapat menghilangkan tinnitus yang terjadi. Karena begitu banyaknya penyebab tinnitus, maka perlu bantuan dokter untuk mendeteksi sekaligus terapinya. 
Saat ini memang  tidak ada obat yang bisa mengatasi tinnitus, suplemen, ataupun obat herbal belum ada yang efektif mengatasi telinga berdenging. Termasuk ginkgo biloba, yang sering dipromosikan untuk tujuan ini. Beberapa pasien percaya bahwa akupunktur membantu dapat, tetapi nyatanya juga telah diketahui tidak lebih efektif dibanding plasebo (obat yang bukan obat). 
Akan tetapi dalam beberapa kasus penggunaan obat dapat membantu mengurangi keparahan gejala atau komplikasi telinga berdenging. Obat yang biasanya digunakan antara lain (harus dengan resep dokter): 

  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dan nortriptyline. Namun, obat ini hanya digunakan untuk tinnitus yang parah, mengingat efek sampingnya yang juga merepotkan, termasuk mulut kering, penglihatan kabur, sembelit dan masalah jantung. 
  • Alprazolam (Niravam, Xanax) dapat membantu mengurangi gejala tinnitus, tetapi memiliki efek samping dapat termasuk rasa kantuk dan mual, bahkan dapat menyebabkan ketagihan. 

Tips Mengatasi atau setidaknya meminimalisir telinga berdenging yang dapat kita lakukan sendiri di rumah antara lain: 
Menghindari  iritan. Kurangi paparan terhadap hal-hal yang dapat membuat tinnitus lebih parah. Contohnya suara keras, kafein dan nikotin. 
Mendengar bunyi-bunyian. Suara kipas angin, musik yang lembut atau radio-volume rendah dapat membantu menutupi suara tinnitus. 
Kelola stres. Stres dapat membuat telinga berdenging menjadi lebih buruk. Manajemen stres, baik melalui terapi relaksasi, biofeedback atau olahraga, dapat memberikan bantuan. 
Kurangi konsumsi alkohol. Alkohol memiliki efek melebarkan pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah yang lebih besar, terutama di daerah telinga bagian dalam yang akan memperparah telinga berdenging. 


Bersumber dari: 

  1. http://www.beringaz.com/2015/07/telingga-berdenging-benarkah-ini-merupakan-panggilan-rasulullah-saw.html
  2. http://www.nu.or.id/post/read/54231/suara-nging-di-telinga
  3. http://sains.kompas.com/read/2017/08/29/202353323/telinga-berdengung-bukan-tanda-anda-digosipin-tetapi
  4. https://mediskus.com/penyakit/penyebab-telinga-berdengung-berdenging-dan-cara-mengatasinya
Materi Kuliah Perilaku Keorganisasian

Bab 1 Apa yang dimaksud Perilaku Keorganisasian?
Bab 2 Keberagaman dalam Organisasi
Bab 3 Sikap dan Kepuasan Kerja
Bab 4 Emosi & Suasana Hati
Bab 5 Kepribadian & Nilai-Nilai
Bab 6 Pembuatan Keputusan: Persepsi & Individual
Bab 7 Motivasi: Mulai Konsep Hingga Aplikasi
Bab 8 Dasar-Dasar Perilaku Kelompok
Bab 9 Memahami Tim Kerja
Bab 10 Kekuasaan & Politik
Bab 11 Konflik & Negosiasi
Bab 12 Dasar-Dasar Struktur Organisasi
Bab 13 Budaya Keorganisasian
Bab 14 Kebijakan SDM & Prakteknya

Kasus-kasus Perilaku Keorganisasian
Kasus 1 What is Organizational Behavior?
Kasus 2 Diversity in Organization
Kasus 3 Attitudes & Job Satisfaction
Kasus 4 Emotion & Moods
Kasus 5 Personality & Values
Kasus 6  Perception & Individual Decision Making
Kasus 7 Motivation: From Concept to Application
Kasus 8  Foundation of Group Behavior
Kasus 9 Understanding Work Teams
Kasus 10 Power & Politics
Kasus 11 Conflict & Negotiation
Kasus 12 Foundation of Organizational Structure
Kasus 13 Organizational Culture
Kasus 14 Human Resources: Policies & Practices

Materi Kuliah Pengantar Manajemen
Bab 1 Teori, Ilmu dan Praktek
Bab 2 Evolusi Teori Manajemen
Bab 3 Pola-pola Analisis Manajemen
Bab 4 Organisasi & Lingkungannya
Bab 5 Etika & Tanggung Jawab Sosial
Bab 6 Perencanaan (Planning)
Bab 7 Informasi & Pengambilan Keputusan
Bab 8 Pengorganisasian (Organizing)
Bab 9 Pengisian Jabatan (Staffing)
Bab 10 Kepemimpinan (Leadership)
Bab 11 Memotivasi (Motivate)
Bab 12 Komunikasi (Communication)
Bab 13 Pengkoordinasian (Coordinating)
Bab 14 Konflik, Politik & Perubahannya
Bab 15 Pengendalian (Controlling)
Bab 16 Mengelola Kepanitiaan
Bab 17 Sistem Informasi Manajemen
Bab 18 Manajemen Risiko
Materi Kuliah Mj. Perkantoran
Bab 1 Dasar-dasar Manajemen Perkantoran
Bab 2 Informasi dan Teknologinya
Bab 3 Komunikasi di Organisasi
Bab 4 Perencanaan
Bab 5 Pengorganisasian
Bab 6 Tata Ruang Kantor
Bab 7 Mengelola Arsip
Bab 8 Korespondensi
Bab 9 Peralatan & Perlengkapan Kantor
Bab 10 Kegiatan Rapat & Notulen
Bab 11 Mengelola Dokumen & Kartu Kendali
Bab 12 Melayani Tamu & Telepon
Bab 13 Mengelola Formulir & Sistem Kerja
Bab 14 Riset, Audit & Reporting
Materi Kuliah Pengantar Bisnis
Bab 1 Perencanaan Bisnis
Bab 2 Ekonomi dan Bisnis
Bab 3 Lingkungan Bisnis
Bab 4 Etika Bisnis
Bab 5 Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bab 6 Koperasi & Perkembangannya
Bab 7 Dasar - dasar Manajemen
Bab 8 Organisasi
Bab 9 Bisnis Kecil
Bab 10 Mj. Keuangan
Bab 11 Mj. Sumberdaya Manusia
Bab 12 Mj. Operasi
Bab 13 Mj. Pemasaran
Bab 14 Alat - alat Pengendalian Manajemen
Bab 15 Intisari Pengantar Bisnis
Materi Kuliah Kepemimpinan dan Dinamika Kelompok
Bab 1 Introduction to Leadership
Bab 2 Recognizing Your Trait
Bab 3 SuperLeadership
Bab 4 Philosophize, Styled with Oriented
Bab 5 Indonesian Leadership
Bab 6 Future Leader
Bab 7 Leadership and Entrepreneurship
Bab 8 Leadership in Action Part 1
Bab 9 Leadership in Action Part 2
Bab 10 Leadership in Action Part 3
Bab 11 Organizational Dynamic
Materi Kuliah Sistem Informasi Manajemen
SIM Bab 1 Dasar - dasar SIM
SIM Bab 2 Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan SI
SIM Bab 3 Hardware
SIM Bab 4 Software
SIM Bab 5 Database dan Mj. Informasi
SIM Bab 6 Netware
SIM Bab 7 Melindungi SI dan Implikasi Etis
Steganografi
SIM Bab 8 SCM dan CRM
SIM Bab 9 e-Commerce dan e-Business
SIM Bab10 Memperbaiki Pembuatan Keputusan dan Mengelola Pengetahuan
SIM Bab 11 Mengelola SI skala Global

Kasus SIM
Kasus 1 Delta Technology
Kasus 2 Six Sigma
Kasus 3 Staples Inc.
Kasus 4 WESCO International Inc.
Kasus 5 Dow Chemical & Others
Kasus 6 General Motor
Kasus 7 FedEx & Others
Kasus 8 Nielsen Media Center & Others
Kasus 9 Hewlett Packard & Eastman Co.
Kasus 10 Mitsubishi
Kasus 11 Taylor Made & HON Industries
Kasus 12 WalMart & Mattel
Kasus 13 Ameriking
Kasus 14 Cisco, Netflix & Office Depot
Kasus 15 Kinko
Kasus 16 Amazon, Orbitz & Others
Kasus 17 Clark Retail